Wali Kota Malang Minta Relawan Mbois Kawal Koperasi hingga Tuntas

Media Berita Malang, – Wali Kota Malang Wahyu Hidayat resmi menutup Bimbingan Teknis (Bimtek) Perkoperasian bagi Relawan Mbois, Minggu (29/6/2025), di Gedung Pascasarjana Unisma. Dalam sambutannya, Wahyu menekankan pentingnya peran relawan sebagai ujung tombak dalam mendampingi dan mengawal koperasi masyarakat di tiap kelurahan.
“Relawan bukan pelengkap kegiatan. Mereka adalah penggerak ekonomi kerakyatan di lapangan. Ilmu dari pelatihan ini harus langsung diterapkan,” ujar Wahyu.
Sebanyak 36 ketua Relawan Mbois Koperasi dari berbagai kelurahan mengikuti pelatihan yang berlangsung selama tiga hari. Materi yang diberikan mencakup pengelolaan koperasi yang sehat, transparan, serta praktik operasional dan legalitas.
Kota Malang Jadi Pionir Program Koperasi Berbasis Kelurahan
Wali Kota Wahyu juga menyoroti keunikan program koperasi Kota Malang, yakni satu kelurahan satu notaris untuk mendampingi pembentukan Koperasi Masyarakat Produktif (KMP). Menurutnya, pendekatan ini belum ditemukan di daerah lain.
“Ini bukti keseriusan membangun koperasi dari hulu, dari legalitas sampai pendampingan teknis,” tegasnya.
Wahyu membuka peluang untuk pelatihan lanjutan bagi para relawan agar mereka semakin matang secara teknis dan siap membangun koperasi berkelanjutan di masyarakat.
Kolaborasi Pemerintah dan Kampus Jadi Kunci Penguatan SDM Koperasi
Dukungan akademik juga menjadi pilar penting dalam pelatihan ini. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unisma, Afifudin, SE., M.SA., Ak, menyatakan bahwa pelatihan ini bukan sekadar kegiatan biasa, tetapi bagian dari misi besar menyiapkan SDM pengelola koperasi profesional.
“Kampus siap mendampingi secara vokasional dan strategis. Tata kelola koperasi harus akuntabel dan berbasis potensi ekonomi lokal,” katanya.
Afifudin juga menegaskan bahwa meskipun pelatihan berlangsung singkat, peserta sudah mendapatkan bekal dasar yang penting untuk pengembangan koperasi di tingkat kelurahan.
Baca Juga : Update Klasemen Porprov Jatim IX 2025: Sidoarjo Tempel Ketat Kota Malang, Surabaya Terus Kokoh
Relawan Mbois Diharapkan Jadi Penggerak Ekonomi Berbasis Koperasi
Wali Kota berharap setelah pelatihan ini. Para relawan terus menjadi mitra aktif dalam mengembangkan koperasi produktif. Bukan hanya sebagai lembaga simpan pinjam tetapi sebagai gerakan ekonomi rakyat.
“Koperasi adalah gerakan ekonomi. Dan para relawan Mbois adalah penggeraknya,” pungkas Wahyu.
Pelatihan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah. Perguruan tinggi dan masyarakat mampu membentuk ekosistem koperasi yang kokoh dan berkelanjutan. Dengan Kota Malang sebagai salah satu pionir di Indonesia.