Izin Ceramah Dr. Zakir Naik di Malang Belum Terbit, Polisi Pertimbangkan Masukan Tokoh Masyarakat
Media Berita Malang– Polresta Malang Kota belum menerbitkan izin pelaksanaan ceramah Dr. Zakir Naik, pendakwah asal India, yang rencananya digelar di Stadion Gajayana, Kamis (10/7/2025). Hingga saat ini, kepolisian masih melakukan kajian dan komunikasi dengan berbagai pihak untuk menjaga kondusivitas Kota Malang.
“Izinnya masih kami pertimbangkan, karena masih perlu masukan dari berbagai tokoh masyarakat dan agama,” ujar Wakapolresta Malang Kota, AKBP Oskar Syamsuddin, Rabu (9/7/2025).
Oskar menyampaikan bahwa koordinasi dilakukan dengan mengundang tokoh agama, panitia, dan perwakilan masyarakat sipil. Pasalnya, acara ini memunculkan reaksi penolakan dari sebagian kelompok masyarakat sipil, meskipun banyak pula pihak yang mendukung.
Masih Menunggu Rekomendasi Polda Jatim
Karena acara berskala internasional, Polresta Malang Kota juga telah mengajukan permohonan rekomendasi kepada Polda Jawa Timur. Upaya ini Polresta Malang Kota lakukan sebagai langkah preventif agar situasi tetap aman dan terkendali.
“Kami berharap bisa mencari pola terbaik yang tetap menghargai kebebasan beragama, tetapi juga menjaga ketertiban umum,” ujar Oskar.
Pihak kepolisian juga menyatakan akan tetap berkomunikasi dengan kelompok penolak, dengan harapan jika acara tetap berlangsung, pelaksanaannya tidak menimbulkan gejolak sosial.
PCNU Kota Malang Beri Dukungan, Asal Tidak Singgung Agama Lain
Sementara itu, Ketua PCNU Kota Malang, KH Isroqunnajah menyatakan bahwa pihaknya tidak menolak kedatangan Dr. Zakir Naik, asalkan ceramahnya tidak menyinggung agama lain dan tetap menjaga nilai-nilai toleransi di Kota Malang.
“Kalau kontennya memperkuat iman umat Islam tanpa menyakiti pihak lain, kami mendukung. Sudah ada mitigasi agar beliau tidak menyentuh isu sensitif,” ujar Gus Is.
Baca Juga : Sambut Menteri, Lapas Malang Pamer Program Pembinaan Produktif Warga Binaan
Dalam rapat koordinasi sebelumnya, kepolisian juga telah memanggil dan meminta pihak penyelenggara untuk menjelaskan teknis pelaksanaan. Namun, kepolisian tetap belum mengeluarkan izin resmi hingga Kamis pagi.
“Kami masih menilai dinamika di lapangan. Koordinasi terus kami lakukan agar hasilnya tidak menimbulkan kegaduhan,” tegas Oskar, yang juga mantan Kapolres Batu.
